|
Detail Cantuman
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Judul
|
:
|
Dan Teguh Karya Pun Pergi
|
Bahasa
|
:
|
ind
|
|
|
|
Abstrak
|
:
|
Teguh Karya, sutradara yang melahirkan film-film apik dan pemain-pemain andal, meninggal dunia pada usia 66 tahun dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Angkatan Laut Dr Mintoharjo Jakarta pukul 11.30 WIB. Teguh Karya terserang stroke sejak tahun 1998 dan ia hidup di tempat tidur dan kursi roda serta diurus oleh anak buahnya di Teater Populer. Pada pukul 19.00 rencananya akan digelar upacara kebaktian dan penutupan peti di rumah duka dan keesokan harinya mayat akan dikremasi untuk kemudian abunya dikubur. Dalam wasiatnya Teguh Karya minta dibuatkan kuburan di rumahnya sendiri yang berukuran 80 x 80 m dengan tinggi 1 meter dan berpesan agar mayatnya dibakar dan abunya dimasukkan ke dalam guci, setelah itu ia minta dituliskan "di sini disemayamkan Teguh Karya". Obsesi Teguh Karya yang belum tercapai adalah mendirikan perpustakaan sebagai arena publik untuk mengetahui seluk-beluk dunia perfilman, sementara obsesi yang sudah berjalan akan terus dilanjutkan oleh Slamet Rahardjo yaitu pertunjukan rutin di kawasan Kebon Kacang dan diskusi film di Kebon Pala.
|
|
|
|
Kata Kunci
|
:
|
Wafat, Stroke, Slamet Rahardjo
|
Sumber
|
:
|
Rakyat Merdeka, 12 Desember
|
|
|
|
Dokumen Teks Lengkap
|
:
|
|
|
|
|
< Kembali ke Daftar >
|
|
|
|
|
|
|
|