"Teguh Karya adalah seseorang yang bisa jadi guru, kakak atau teman bagi setiap orang yang tepat. Walaupun demikian, dia juga mau terbuka terhadap kritik atas kekurangan-kekurangannya. Mungkin pada saat dikritik dia akan menunjukkan rasa tidak senang, sebagaimana orang lain juga cenderung begitu. Tetapi beri dia waktu, pasti dia akan memikir-ulang kritik-kritik itu dan diam-diam akan menunjukkan sikap pengakuannya. Hanya seorang yang besar yang bersedia bersikap demikian. Ketekunan dan keuletannya mengasah bakat dan minatnya sehingga dalam hal-hal tertentu dia masih sulit ditandingi. Disutradarai Teguh Karya tanpa saya sadari mengarahkan usaha saya menjadi lebih optimal, itu yang saya rasakan. Setiap orang cenderung akan rindu pada rumah tempat dia lahir dan dibesarkan. Teater Populer adalah salah satu rumah yang saya, saya rasa begitu juga kakak-kakak dan adik saya, selalu rindukan untuk pulang. Tidak jelas mana batasan antara Teater Populer, Teguh Karya, saudara-saudara saya ataupun mimpi-mimpi kami. Mana yang lebih saya rindukan. Saya merasa tidak pantas, tidak perlu bahkan tidak bisa memisah-misahkannya. "

 Niniek L. Karim (Psikolog, Aktris)

Sumber :

Sinematek Indonesia