Detail Cantuman
 
 
 
Kembali ke Daftar >
 
 
 
 
   
"Setelah belajar cukup lama di sanggar saya merasa pendekatan yang dilakukan Pak Teguh terhadap anak didiknya mirip dengan suasana pesantren. Ada yang menarik dari cara ia mendidik. la mengurangi bentuk resmi belajar mengajar seperti yang kita kenal lewat pendidikan formal dalam kelas. la bersikap seperti seorang penggembala. Kepada anak didiknya Pak Teguh tidak memberi umpan tetapi ia mengajak sama-sama untuk kita bisa menangkap apa yang kita mau. Sebab kalau blank agak sulit, tidak akan ada pantulan apa-apa. Jadi kita harus punya soal, membawa soal, baru setelah itu kita akan tahu jawabnya. Bagi saya ia juga seorang humanis. Saya kira ini yang melandasi bagaimana ia bergaul, mendidik, berperilaku atau sosialisasi. Dan karena inilah ia dihargai. Sedangkan grup Teater Populer menurut saya sudah identik dengan individu-individu tertentu. Saya sendiri tidak tahu persis apa saya boleh diidentikkan dengan nama itu, sebab saya berada dalam generasi yang lain. Namun sebagai santri yang belajar di lingkungan pesantren Teguh Karya ini, saya juga punya tanggungjawab moral, saya menghormati Teater Populer, saya menghormati orang-orang yang dengan susah payah membangun imej ini menjadi baik. Dan sebagaimana Teguh Karya sudah tidak bisa dilepaskan dari kenyataan bahwa ia adalah Teater Populer itu sendiri, maka seperti halnya saya menghormati dan memuliakan guru saya, saya juga memuliakan apa yang dia sandang, apa yang dia pakai, apa yang ditempati dan apa yang dia bangun.
"
 
 Alex Komang (Aktor)
Sumber :
Sinematek Indonesia 
 
 
 
Kembali ke Daftar >
 
 
 
Pemutakhiran

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jl. Salemba Raya 28A Kotak Pos 3624
Jakarta 10002 - Indonesia

Jam Layanan

Senin - Jumat : 09.00 - 15.00 (WIB)

Kontak Kami

(021) 929 209 79
(021) 392 7919; (021) 319 084 79 (fax)
info@perpusnas.go.id

Pernyataan Privasi | Ketentuan Penggunaan

Anda pengunjung ke 1054281 sejak 27 Oktober 2009

©2015 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia